TO MANY BAD PEOPLE THE SERIES: Jiyeong's Diary - Part 3





Cast: Hwang Jiyeong (OC)



Genre: Ori-Fic, Slice of Life




*  *  *  *







Aku Jiyeong, mahasiswa tingkat 2 di salah satu universitas terkemuka di Korea. Aku mengambil studi kesehatan karena bagi ku kesehatan merupakan dasar dari apa pun. Ku kira apa yang aku pilih ini tidak akan menimbulkan perasaan penuh sesak dan beban, tapi ternyata perkiraanku salah! Dan di sinilah ceritaku akan dimulai...




o  O  O  O  o




Perkuliahan telah dimulai sejak satu minggu yang lalu tapi tidak untuk Shinjoo. Menurutnya minggu pertama hanyalah ajang perkenalan bagi seluruh mahasiswa dengan mata kuliah yang akan mereka pelajari selama satu semester ke depan.



Hal itu tidak penting bagi Shinjoo. Hingga akhirnya ia selalu menghabiskan satu minggu pertama untuk menikmati alam bebas bersama dengan teman perkumpulannya.



Dan hari ini ia datang. Ini hari pertama ku bertemu dengan Shinjoo di semester ini. Aku memang bukan tipe teman yang suka bertindak berlebihan kepada temannya, jadi tak ada yang spesial saat aku bertemu dengannya. Walau aku tetap merasa senang karena akhirnya bisa bertemu dengan sosok yang memiliki cara berpikir yang sama dengan ku.



Walaupun cara berpikir kami hampir sama, tetapi tetap saja aku berbeda dengan Shinjoo. Ia lebih tangguh dari ku, lebih santai, dan memiliki orientasi hidup yang lebih baik dari ku. Dan hal itulah yang membuat aku senang berteman dengannya. Setidaknya sedikit dari kebiasaan dan karakter baiknya dapat ku tiru untuk kebaikan ku sendiri.



Sebenarnya bukan Shinjoo bintang utama yang akan ku ceritakan. Tetapi Shinjoo lah kunci dari ceritaku kali ini. Kalian tahu kenapa??



Itu karena...



Karena dia tahu segala sesuatu tentang semua yang telah kuceritakan sebelumnya.



Ya.. dia tahu segalanya! Ia bisa tahu karena ia dekat dengan sang ketua. Bukan.. bukan dia yang mendekatkan diri, tetapi sang ketualah Jungmin yang mendekatkan dirinya kepada Shinjoo karena rencana gadis itu untuk mengadakan sebuah event besar tahun ini.



Aku akan memulai ceritaku dari Boomi sunbae, ah aku akan menyebutnya Boomi saja. Rasanya malas jika memanggil gadis itu dengan sebutan sunbae karena aku sudah tak memiliki rasa hormat padanya karena apa yang ia lakukan di belakang ku.



Ya, di belakang ku!



Gadis itu menusuk ku! Aku tak menyangka bahwa ia sepicik dan selicik itu. Di depan ku dia bertingkah baik tetapi ternyata tidak di belakang ku.



Boomi.. Jung Boomi, gadis itu sebenarnya menginginkan posisi ketua yang sebelumnya ku duduki. Dan ketika ia tahu kalau aku lah yang menjabat posisi itu, ia tidak bisa menerimanya.



Awalnya aku tak menyadari ketidak sukannya pada ku karena posisi ketua itu. Tetapi saat aku mengetahui faktanya, aku baru sadar bahwa selama beberapa hari aku menjabat sebagai ketua, ia telah menunjukkan ketidak sukannya. Seperti ia yang jarang muncul di group hingga keterlambatan dalam membalas pesan.



Dan semua itu berubah saat ia telah menjadi ketua divisi. Boomi menjadi begitu aktif di group dan juga ia begitu cepat ketika ada anggota divisi yang menghubunginya secara personal.



Memikirkan hal itu membuat perasaan sedih dan tak terima memenuhi hatiku. Kenapa? Kenapa aku yang harus berada di posisi seperti ini?



Sempat terbesit di dalam benakku kalau hal ini terjadi karena aku juga pernah melakukan hal semacam ini di masa lalu. Jika benar, tolong maafkan aku Tuhan. Aku tak ingin keadaan seperti ini terus membelit ku. Aku tak ingin menjadi seperti boneka yang bisa mereka manfaatkan.



Keputusan untuk keluar sempat terpikirkan oleh ku. Ku pikir dengan aku mengundurkan diri akan membuat keadaan menjadi lebih baik dan kembali seperti sedia kala. Tapi keinginan ku tersebut ditolak mentah-mentah oleh Shinjoo.



Kenapa?



Karena menurutnya, jika aku mengundurkan diri itu sama saja dengan memberikan angin kepada orang-orang itu. Dan menurutnya juga, bukankah lebih baik jika aku tetap bertahan, melanjutkan apa yang telah terjadi, mengikuti permainan yang telah mereka buat hingga aku tahu titik kelemahan dari masing-masing mereka.



Setelah itu, menurut Shinjoo juga, aku bisa melakukan apa pun. Apakah aku akan kembali melanjutkan keorganisasian ini di tahun depan atau mundur setelah menyeleksi calon ketua yang ku yakini salah satu di antaranya adalah Miare.



Dan itulah kisah tragis yang ku alami. Rasanya masih akan ada cerita lainnya terkait koalisi Jungmin – Mirae, si baik dengan belati ditangannya Boomi, serta teman-teman sepermainan Mirae yang mungkin saja tengah mengatur rencana untuk karir mereka di organisasi.




Aku baru saja menutup buku saat ponsel ku berdering. Sebuah pesan singkat baru saja masuk, yang langsung membuat ku menyimpan buku putih ini ke dalam laci.



Aku lantas beralih menuju ranjang dengan membawa ponsel ku. Ku buka pesan yang dikirimkan oleh Eun Ra tersebut bermaksud untuk membacanya.



From: Eun Ra

Jiyeong-aa.. apakah Minhyo menceritakan sesuatu tentang Junsu pada mu?



 Junsu? Memangnya ada apa dengan pria itu??? Tapi jika ini ada kaitannya dengan Minhyo, berarti ada sesuatu yang menarik yang terjadi antara Minhyo dan Junsu, pikirku.



Lantas aku mulai mengetikan pesan balasan kepada Eun Ra. Dengan harapan ia akan membalasnya dengan cepat sehingga aku akan segera tahu apa yang telah terjadi antara kedua anak manusia itu.



To: Eun Ra

Tidak. Memangnya ada apa?



Ku tekan tanda pengiriman pesan. Dan tak lama sebuah informasi bahwa pesanku telah berhasil terkirim muncul di layar ponsel. Aku lantas meletakkan ponsel pintarku ini tepat di samping tubuhku agar, jika Eun Ra telah mengirimkan balasannya aku dapat dengan mudah mengetahuinya.





Fin...





D-1!





감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts