TO MANY BAD PEOPLE THE SERIES: Jiyeong's Diary - Part 2





Cast: Hwang Jiyeong (OC)


Genre: Ori-Fic, Daily Life




*  *  *  *
 






Aku Jiyeong, mahasiswa tingkat 2 di salah satu universitas terkemuka di Korea. Aku mengambil studi kesehatan karena bagi ku kesehatan merupakan dasar dari apa pun. Ku kira apa yang aku pilih ini tidak akan menimbulkan perasaan penuh sesak dan beban, tapi ternyata perkiraanku salah! Dan di sinilah ceritaku akan dimulai...




o  O  O  O  o




Hari ini Jungmin meminta ku untuk bertemu di tempat bersantai para mahasiswa. Awalnya aku bingung, kenapa ia meminta ku bertemu? Dan akhirnya setelah mencoba untuk bertanya, aku tahu kalau ternyata ia juga meminta divisiku untuk bertemu untuk sekedar berbincang terkait kami setelah pengumuman pengurus harian tiap divisi.



Sebenarnya Jungmin telah minta bertemu sejak dua hari lalu, tapi karena aku tak bisa jadi barulah kami bisa bertemu siang tadi. Dan mengenai Jungmin, dia adalah ketua lembaga mahasiswa yang ku maksud itu.



Apakah terasa aneh? Kenapa tiba-tiba saja pria itu meminta untuk bertemu?? Padahal tak ada angin maupun hujan apalagi durian runtuh.



Tapi karena aku begitu tak peduli, jadi ajakan untuk bertemu darinya ku anggap biasa saja. Yang jelas, pasti pertemuan itu akan membahas kinerjaku di divisi.



Dan kalian tahu.. ternyata dugaanku benar! Dalam pertemuan kali itu, ia membahas segala hal tentang divisi yang ku pimpin ini. Dimulai dari bagaimana aku memimpin, lalu tugas apa saja yang telah au berikan, bagaimana pembagaian setiap tugas untuk para pengurus di bawahku, progres apa saja yang telah kami lakukan, dan lain sebagainya.



Tapi yang membuat ku terkejut adalah.. Jungmin meminta bertemu bukan hanya kepada aku dan anggota divisiku, tetapi Mirae –wakilnya teman sejawatku yang telah melakukan penusukan dari belakang terhadap Yongguk, juga hadir. Gila!! Ini benar-benar gila!!!



Sebenarnya apa yang mereka rencanakan???



Aku yang terkejut saat melihat Mirae berusaha untuk menutupinya. Sebisa mungkin ku tunjukan raut acuh saat mataku bertemu pandang dengan Mirae dan gadis itu menyunggingkan senyum bak malaikatnya.



Oh ayolah gadis ambisius.. jangan berpura-pura di depanku! Aku sudah tahu apa yang kau lakukan untuk mendapatkan posisimu sekarang ini. Jadi mau selebar apa pun senyummu itu tak akan bisa membuat aku kembali menganggap mu sebagai teman sejawatku. Tidak akan!



Pertemuan siang itu berjalan begitu alot. Aku merasa ini hanya membuang waktu. Kenapa tidak langsung kepada inti dari ajakan pertemuan itu saja? Kenapa pula harus berbasa-basi? Sampai-sampai tanpa sadar aku telah menghabiskan satu jam waktu istirahatku hanya untuk mendengarkan pembicaraan tak penting yang masih terus berlanjut itu.



Aku muak! Rasanya ingin segera pergi meninggalkan forum. Tapi aku masih memiliki etika yang membuat diriku masih berusaha untuk bertahan di sana.



Pembicaraan kami terus berlanjut. Awalnya aku merasa bahwa ini hanya akan membahas progres divisiku saja. Tapi ternyata salah! Jungmin ternyata juga membahas progresku sebagai ketua divisi.



Dan di saat itulah keadaan berubah. Aku seperti berada di ujung tebing yang siap untuk dijauthkan. Kalian tahu kenapa???



Karena mereka dengan bersama-sama memojokkan ku. Mereka menganggap aku telah gagal memimpin. Mereka mengatakan kalau mereka seperti tak punya pemimpin. Mereka merasa bahwa tak ada pedoman untuk menjalankan tugasnya.



Karena apa??



Karena aku tak memberikan timeline programku untuk satu tahun ke depan.



Aku akui aku memang tidak membuatnya karena aku tak tahu. Lagi pula, ku kira dengan memberitahukan program yang akan aku jalankan satu tahun ke depan melalui room chat itu sudah cukup. Tapi ternyata perkiraan ku salah!



Dan setelahnya kalian tahu solusi apa yang dibeirkan Jungmin???



Solusinya adalah... dengan



....



.......



Bertukar posisi.



Ya.. aku akan bertukar posisi dengan wakil ku, Hyejung.



Saat mendengar hal itu, aku langsung menatap Mirae. Ku coba untuk membaca rautnya. Dan yap, dugaan ku benar. Semua ini ada hubungannya dengan dia! Hal itu terlihat jelas dari wajahnya yang terlihat seperti tengah menahan senyum.



Awalnya aku tak mau berpikir jahat pada gadis itu. Tapi semakin aku melihat wajahnya, aku semakin yakin bahwa solusi yang diberikan Jungmin juga merupakan ide dari dirinya. Belum lagi saat ku lihat Jinhye, teman sepermainan Mirae yang menjabat sebagai salah satu deputi di divisiku. Wajahnya terlihat sama seperti Mirae.



Benar-benar mereka. Apakah seperti ini cara mereka untuk meraih posisi tetringgi?? Apakah harus dengan menusuk orang lain dari belakang dan bertindak seperti manusia suci yang tak tahu apa-apa?!?



Saat melihat keduanya, rasanya ingin sekali melempari wajah mereka dengan air yang ku bawa. Tapi itu hanya ada dipikiran ku. Aku begitu malas untuk bertengkar dengan manusia-manusia jahat seperti mereka.



Toh buat apa meladeni orang yang licik dengan kekerasan?? Bukannya lebih baik dan lebih bagus jika melawannya dengan kelicikan juga??? Jadi aku akhirnya hanya diam, dan memilih untuk mendengarkan alasan Jungmin walaupun rasanya malas.



Saat mendengar alasan Jungmin, entah kenapa aku berpikir bahwa tujuan Mirae dan teman-temannya melakukan hal ini adalah untuk membuat aku merasa sedih dan memohon kepada Jungmin untuk tidak menurunkan posisiku menjadi seorang wakil. Karena selama ini aku dianggap sebagai gadis yang tangguh yang sulit untuk dijatuhkan *ps: ini bukan kataku, tetapi ini menurut teman-temanku yang lain*.



Tapi hey.. nona ambisius, aku bukan dirimu! Dengan bergantinya posisiku, itu sama halnya dengan kalian memberikan waktu yang lebih lenggang untuk menikmati waktu sendiri bagi diriku.



Dan karena hal itu, aku dengan senang hati menyetujui usulan Jungmin. Tanpa ada rasa ragu, menyesal, atau pun sedih.



Ketika aku menyetujuinya, aku kembali melihat Mirae yang juga tengah menatap ku dengan tatapan dinginnya. Sepertinya ia tak menyangka bahwa aku akan menerima usulan Jungmin dengan wajah yang begitu antusias dan senyum yang merekah.



Dan ya... begitulah ceritaku hari ini. Posisiku sebagai seorang ketua divisi kini telah berganti menjadi seorang wakil sebelum pelantikan tiba. Terlihat menyedihkan sih.. tapi bagi orang lain dan bukan bagi ku. Dan menurut ku ini sangat menyenangkan!!



Terimakasih Mirae.. aku tak akan pernah melupakan perbuatan baik mu itu pada ku. Dan ku rasa ini kali pertama kau berlaku baik pada ku..





Ku akhiri curhatan ku kali ini dengan menggambarkan wajah senang di bagian bawah buku. Aku lantas kembali menyimpan buku ini ke dalam laci dan mengeluarkan laptopku dari dalam tas, bermaksud untuk kembali melanjutkan aktivitasku yang tertunda. Mencari beberapa referensi untuk menjawab soal-soal yang akan ku kumpulkan dalam bentuk slide presentasi.



Rasa menggebu yang masih terus ku rasakan karena mengingat kejadian tadi siang membuat aku sedikit bersemangat untuk menyelesaikan tugas yang deadline pengumpulannya pun masih dua minggu lagi.



Apakah dengan mengerjakan tugas ini aku terlihat berambisi? Apakah terlihat sama dengan Mirae??



Ihh... tidak! Aku tidak mau sama dengan gadis itu. Menurutku berambisi dalam pendidikan itu lebih baik dan lebih mulia asalkan tetap berada di koridor yang benar apabila dibandingkan dengan berambisi seperti yang Mirae dan teman-temannya lakukan.



Aargghh.. daripada memikirkan gadis itu lebih baik kembali fokus saja pada pertanya-pertanyaan yang masih belum ku temukan jawabannya ini.





Fin...





D-2!




감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts